Senin, 22 November 2010

ibd 2


NAMA                       : FEBIOLA CHELSEA
NPM                           : 22210674
KELAS                      : 1EB14
MATA KULIAH      : ILMU BUDAYA DASAR
DOSEN                      : PUTRI FETISIA KASEGER

SOAL
1        Apa yang dimaksud dengan manusia?
2        Sebutkan unsur-unsur yang membentuk manusia!
3        Apakah hakekat manusia?
4        Apa hubungan manusia dengan kebudayaan?

PEMBAHASAN SOAL
Manusia di alam ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimilki oleh manusia (ilmu kimia), dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong mahluk mamalia (biologi). Dalam ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan mahluk yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahlik yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), mahluk berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat).
Dari definisi-definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia dapat dipandang dari banyak segi, juga banyak kepentingan. Tetapi siapa itu manusia? Untuk menjab pertanyaan itu kita akan membahas siapa manusia itu dari unsur-unsur yang membangun manusia
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tantang unsur-unsur yang membangun manusia
1.   Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
a)   Jasad, yaitu : dapat dilihat, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b)   Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c)   Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahinya kebudayaan.
d)   Nafs, dalam pengertian diri atau kelakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2)   Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a)   Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau psikis yang menunjukan ciri yang irrasional dan tarkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksabaran (unconcious). Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dendan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya manjadi mediator antara insting Id dangan dunia luar. Terkukun dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus malalui mimpi atau khayalan. Proses pemenuhan kepuasan yang disebutkan terakhir yang dilakukan secara tidak langsung disebut proses primer. Objek yang nyata dari pemuasan kebutuhan langsung dalan prinsip kesenangan ditentukan oleh tahap psikoseksual dari perkembangan individual.
b)   Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif’’ karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara sadar akan tuntunan lingkungan luar, dan mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingtual Id dapat dipuaskan dengan cara yang dapat diterima. Pencapain obyek-obyek khusus untuk mengurangi energi libidinal dengan cara yang dalam lingkungan sosial dapat diterima disebut sebagai proses sekunder.
c)   Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar sandar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan orang tua. Baik aspek negatif maupun psitif dari standar moral tingkahlaku ini diwakilkan atau ditunjukan oleh superego dan menentukan hal hal mana  yang termasuk dalam kategori tabu yang mengatur bahwa persimpangan dari aturan tersbeut akan menyebabkan dikenakannya sangsi. superego dan Id berada dalam kondisi konflik langsung, dan ego menjadi penengah atau mediator. jadi superego menujukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
SIAPAKAH MANUSIA
Kehadiran manusia pertama tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori tentang spesies lain yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi.
Evolusi menurut para ahli paleontology dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu :
Pertama, tingkat pra manusia yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika Selatan pada tahun 1942 yang dinamakan fosil Australopithecus.
Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891 yang disebut pithecanthropus erectus.
Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern yang sudah digolongkan genus yang sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya dibedakan.
Fosil jenis ini di neander, karena itu disebut Homo Neanderthalesis dan kerabatnya ditemukan di Solo (Homo Soloensis).
Keempat, manusia modern atau Homo sapiens yang telah pandai berpikir, menggunakan otak dan nalarnya.
Beberapa Definisi Manusia :
1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam –world of nature–, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu kualitas seperti Tuhan
3. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektif. Ia mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada eksistensi.
4. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu –quasi-miracolous– yg memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum diberikan alam.
6. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh realita yg ada. Kekuatan inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.
7. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai. Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.




HAKEKAT MANUSIA
a. mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
            Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal tubunya hancur dan lenyap. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
b. mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. dan akal(ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada 2 macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melali panca indra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia misalnya :
1.      perasaan intelektual, perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2.      perasaan estetis, perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
3.      perasaan etis, perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4.      perasaan diri, perasaan yang berkenaan dengan harga diri.
5.      perasaan sosial, perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
6.      perasaan religius, perasaan yang berkenaan dengan agama kepercayaan.
c. mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan.

Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.

Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai 1) penganut kebudayaan, 2) pembawa kebudayaan, 3) manipulator kebudayaan, dan 4) pencipta kebudayaan.

Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara.

Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda